PELUANG CERDAS : MENGELOLA USAHA MAKANAN OLEH OLEH DAERAH « YuyunAnwar.Com
pelatihan-kuliner-yuyun-anwar

Kamis, 06 November 2014

PELUANG CERDAS : MENGELOLA USAHA MAKANAN OLEH OLEH DAERAH



Yuyun Anwar,
Penulis buku dan konsultan kuliner pangan
Konsultasi/kursus : Sms 08176456368, email yuyun_anwar@yahoo.com

Makanan Oleh Oleh,Jangan Dianggap Remeh !
Oleh oleh atau buah tangan terlihat remeh, tapi selalu itu yang diharapkan ketika bepergian. Sebuah kebiasaan lama yang sampai sekarang masih tetap dilakukan “ jangan lupa oleh olehnya ya !”, “wah ini pasti oleh olehnya ya”. Sebenarnya dari kebiasaan itu ternyata berdampak psikologis bagi kita semua, terpacu untuk membawakan oleh oleh dan ingin memberikan sesuatu kepada teman kerabat keluarga karena sudah berpergian.  Ada lagi satu gaya hidup yang berkembang, bepergian apalagi acara plesiran  adalah bagian dari bertambahnya kemakmuran. Oleh oleh adalah barang bukti seseorang telah melakukan bepergian. Apapun bentuknya ada satu hal yang membuat usaha ini tidak bisa dianggap remeh  “oleh oleh adalah barang istimewa”.
Lima tahunan terakhir ini boleh dikatakan berkembangnya bisnis makanan dan kuliner yang ditandai sebagai puncak bahwa makan bukan hanya saja kebutuhan pokok (perut lapar) saja tapi juga sebagai kebutuhan psikologis, makan adalah wisata. Begitu berkembangnya usaha ini dengan ditandai banyaknya muncul chef celebrity sampai petualangan kuliner, tak lain sebagai bentuk usaha makanan kuliner mengalami peningkatan kwalitas dan kwantitas. Bisnis oleh oleh adalah bagian dari kwalitas, bahwa oleh oleh tak sekedar makanan biasa yang ditenteng tapi adalah ekpresi dan bukti gaya hidup. Istimewanya bisnis oleh oleh ini sayangnya tidak ditangkap secara cerdas oleh pengusaha UKM. Padahal Bisnis oleh oleh adalah bisnis yang paling cocok buat UKM.
Mengapa usaha makanan oleh oleh itu begitu istimewa, analoginya sederhana, oleh oleh adalah hadiah atau buah tangan yang diberikan kepada orang lain dengan harapan membuat orang lain senang, atau maksud lain “celebrating to show” kepada orang lain bahwa kita sudah bepergian ke tempat itu.  Value yang diusung makanan oleh oleh pasti harus dapat memenuhi harapan pembeli. Sehingga sangat wajar makanan oleh oleh itu harus istimewa dan unik. Bisnis makanan oleh oleh sangat jauh berbeda dengan makanan komoditas lainnya. Berapapun akan dibeli asal istimewa, dimana harga kadang tidak jadi ukuran.
Branding Makanan Oleh Oleh Daerah, Pentingkah ?
Tak hanya produk ber merk yang perlu dibranding, bisnis oleh oleh makanan yang sukses tak lepas dari upaya kita membranding produk yang dijual. Beberapa UKM muncul menjadi pengusaha besar berawal dari usaha oleh oleh daerah berskala kecil yang dikelola secara konsisten. Brand memberikan nilai lebih bukan sekedar barang komoditas. Wajar ketika sambal bawang khas Surabaya, durian pancake medan sampai gudek berani dibeli dengan nilai mahal karena brand yang dibentuk dalam persepsi pembeli. Menurut Subiakto, brand memberikan emotional benefit. Yang namanya keuntungan emosional, apapun akan dibeli (sudah cinta). Lebih jauh oleh oleh daerah lebih cenderung focus pada komunal brand yakni branding yang mewakili komunitas/kelompok tertentu. Komunal disini adalah daerah atau komunitas local yang akan diwakili. Oleh oleh daerah sebaiknya mengusung karakter dan potensi local daerah, bukan mengusung produk generic, sehingga oleh oleh memang terkesan khusus dan hanya dimiliki daerah itu. Dibela dan dinikmati oleh daerah/suku di lokasi tersebut.
Oleh oleh daerah sebagai branding komunal akan mereduksi tingkat persaingan dibanding produk generic lainnya. Bayangkan yang namanya nasi jamblang pasti miliknya orang Cirebon, tidak mungkin disaingi oleh nasi jamblang versi Jakarta, semua orang tahu nasi jamblang khas Cirebon. Yang namanya sambal mata itu milik orang bali, makanya orang lebih percaya jika dibuat di bali bahkan oleh orang bali sendiri. Sangat spesifik sehingga tidak menjadikan persaingan luas dan ketat dari sisi bisnisnya. Yang namanya gudek pasti lebih keren jika di yogya, dan akan tetap memiliki keistimewaan di banding gudeg yang diolah daerah lain. Nah, ini menjadi bisnis yang relative kecil persaingan namun besar keuntungan.
Branding makanan oleh oleh dibangun dari pengalaman pembeli pertama kali saat melihat dan merasakan oleh oleh yang kita jual. Jika pengalaman itu berkesan disitulah branding dibangun. Untuk selanjutnya orang akan loyal, saat berkunjung akan membeli lagi bahkan dengan mudahnya ia menjadi marketing teller, yang dengan sepenuh hati menceritakan keunggulan oleh oleh kita (word of mouth power). Dengan cara ini brandingpun bisa dilakukan tanpa iklan dan promosi biaya tinggi.
Tips Mendesign Makanan Oleh Oleh Daerah
Untuk membuat makanan oleh oleh terkesan istimewa beberapa hal yang harus diperhatikan adalah :
  • Potensi local bahan baku, sebaiknya focus pada potensi bahan baku yang ada di daerah anda. Misal jika di lokasi anda banyak tanaman singkong, oleh olehnya bisa olahan singkong., jika hasil laut sebaiknya kerupuk seafood. Toraja begitu kuat dengan branding kopinya karena penghasil kopi. Medan begitu terkenal dengan durian karena sumatera penghasil durian. Sementara lampung terkenal dengan keripik pisangnya karena penghasil pisang. Potensi bahan baku biasanya bisa digunakan sebagai pilihan jika daerah tidak memiliki kekayaan kuliner yang unik.
  • Mengusung karakter atau kekayaan local daerah perlu dilakukan sebagai daya tarik utama. Bangga dengan kekayaan local adalah awal dari bisnis oleh oleh daerah. Sate ayam ponorogo, rendang padang, coto makasar atau rawon di Jawa Timur adalah kekayaan local yang bisa diusung. Gali kuliner local anda pada saat ingin mendesign bisnis oleh oleh daerah, tak perlu melirik daerah lain. Fokus dan cari kebiasaan local dan usung dalam bentuk produk makanan.
  • Konsistensi mutu makanan yang baik akan menjadikan usaha oleh oleh anda tetap digemari karena ukuran loyalitas makanan adalah di rasa. Buat manajemen mutu yang bisa mengendalikan usaha anda.
  • Kemasan menarik dan mudah dibawa, karena oleh oleh selalu dibawah kemanapun sebaiknya makanan dikemas menarik dan handy. Handy penting sebab oleh oleh jika sudah dibawa membuat orang malas membelinya. Menarik karena oleh oleh harus istimewa.
Contoh Praktek Usaha Membuat Oleh Oleh Khas Daerah
Misal di daerah Pantai Sumatera yang banyak memilik kelapa bisa membuat oleh oleh daerah dengan menggunakan bahan dari kelapa sebagai penghasil potensi daerah. Karena sumatera terkenal dengan bumbu baladonya maka abon dibuat rasa balado. Penambahan balado untuk menunjukan kuliner local      

Perhitungan Harga Pokok Abon Kelapa Balado


Nama Bahan
 Jumlah/gr
 harga/kg
 Total/Biaya/Rp
Kelapa Parut
              300.00
                  8,000.00
                          2,400.00
cabe merah
                50.00
               12,000.00
                              600.00
Laos
                10.00
                  4,000.00
                                40.00
Garam
                   4.00
                  1,500.00
                                   6.00
gula merah
                30.00
               12,000.00
                              360.00
bawang merah
                30.00
               15,000.00
                              450.00
bawang putih
                20.00
               15,000.00
                              300.00
Merica
                   1.00
               45,000.00
                                45.00
daun jeruk
                   1.00
               30,000.00
                                30.00
Daun salam
                   2.00
                  5,000.00
                                10.00
Cabe rawit kering kasar
                20.00
               45,000.00
                              900.00
Total jumlah
              468.00

                          5,141.00
Jumlah biaya untuk



Setelah digoreng  r= 35%*
              163.80
gr

Harga kg


31,385.84

Analisa Biaya Operasional  Per Hari Abon kelapa balado
Perkiraan Penjualan 40 pack x 100 gr = 4 kg abon jadi






Pengeluaran Biaya produksi  40 pack



Bahan Abon kelapa

Rp.
                      125,543.35
Upah karyawan

Rp.
                        35,000.00
Bahan Bakar

Rp.
                        10,000.00
Kemasan toples + label  (Rp. 1000 x 40)

Rp.
                        40,000.00
Listrik

Rp.
                          1,000.00
Biaya Lain Lain

Rp.
                          5,000.00
Total Pengeluaran

Rp.
                      216,543.35
Harga Pokok Per  toples

Rp.
                          5,413.58
Harga Jual Per toples*

Rp.
                          9,000.00




ANALISA KEUNTUNGAN PER HARI



Penjualan 40 pack x harga jual

Rp.
360,000
Perkiraan Keuntungan per hari



Penerimaan – pengeluaran

Rp.
143,457
*Karena Harga oleh oleh bernilai besar, penjualan bisa di kisaran Rp. 15,000 – 20,000 per 1 ons dalam kemasan unik, pembeli pasti rela. Bayangkan keuntungan yang anda dapatkan.

Cara Membuat : Kelapa dihilangkan bagian kulitnya sampai bersih. Parut kasar dengan menggunakan parutan khusus. Jika parutan terlalu kecil akan terkesan seperti serundeng dan butiran akan mengecil . Parutan lebar namun harus tipis sehingga tidak keras saat kering. Cabe merah, laos, garam, gula merah, bawang merah, bawang putih, tumbah dihaluskan. Tumis dengan sedikit minyak sampai harum, masukkan potongan daun salam dan jeruk. Tambahkan parutan kelapa. Aduk sampai tercampur rata. Pencampuran dengan menggoreng dimaksudkan agar hasil bumbu meresap. Tambahkan potongan cabe kering. Kecilkan api , aduk sampai agak mengering. Angkat. Tiriskan minyaknya dengan menggunakan tissue atau kain sampai kering. Agar hasil maksimal abon dioven sampai benar kering dan renyah. Suhu oven jangan terlalu tinggi karena proses terakhir ini hanya untuk menyempurnakan pengeringan bukan pemasakan. Dinginkan. Kemas dalam toples PET yang bagian bawahnya dialasi dengan kertas kue. Tambahkan abon, tutup lalu rapatkan dengan menggunakan selotip sehingga tidak ada udara yang masuk. Beri label. Abon kelapa siap dijual.


0 komentar